TRADISI KOMUNIKASI DI PESANTREN (Studi tentang Model Komunikasi Kiai dengan Santri dalam Perspektif Komunikasi Intrabudaya di Pondok Pesantren As-Sulthaniyah Banyuates Sampang)
Abstract
Komunikasi sebagai suatu proses mengandung arti bahwa kegiatan komunikasi itu berlangsung secara beruntun serta berkaitan antara satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu. Implikasi dari terjadinya komunikasi adalah adanya model komunikasi yang selalu menyertai tindak komunikasi.
Penelitian ini mendeskripsikan model komunikasi kiai dengan santri. Pesantren sebagai sub-budaya yang spesifik mempunyai tata nilai yang berbeda dengan budaya dominan yang berkembang di masyarakat sekitarnya. Tata nilai tersebut membentuk homogenitas prilaku dan sikap yang berkembang di lingkungan pesantren.
Fenomena model komunikasi di Pesantren As-Sulthaniyah dideskripsikan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pendekatan ini fokus pada model dan proses perilaku komunuikasi sebagai salah satu bagian dari sistem budaya, yang berfungsi di dalam keseluruhan konteks budaya.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa proses komunikasi yang terjadi antara kiai dan santri di pondok pesantren As-Sulthoniyah Banyuater Sampang terjadi pada tahap yang berbeda, yaitu tahap ankulturasi, tahap akulturasi, dan tahap asimilasi. Adapun model komunikasi yang terjadi di pesantren As-Sulthoniyah dapat dikelompokkan dalam model Komunikasi Transaksi, Model Komunikasi Ritual dan Ekspresif, Model Komunikasi Publisitas, Model Komunikasi Resepsi.
Keywords
DOI: 10.28944/bayanlin-naas.v6i1.688
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Bayan lin-Naas : Jurnal Dakwah Islam