IDENTITAS MANUSIA DALAM KONSEP INSAN AL-KÃMIL (Studi Atas Pemikiran Abdul Karîm Al-Jilî)
Abstract
Fenomena krisis identitas yang dialami manusia di zaman modern kian menggerus pemahaman dan kesadaran manusia akan esensi dan identitas dirinya sendiri. Manusia terlalu mementingkan kebutuhan jasmani daripada kebutuhan rohaninya. Tidak seimbangnya antara kebutuhan jasmani dan rohani manusia menyebabkan manusia kehilangan identitas dirinya. Manusia mulai lupa akan identitasnya sebagai manusia, padahal mengenal identitas diri merupakan kunci seseorang untuk mengenal tuhannya. Untuk mejawab persoalan tersebut, Abdul Karim al-Jili dengan konsep insan kamilnya menjelaskan tentang bagaimana karakteristik identitas manusia. Penelitian ini ditulis dengan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian library research (studi pustaka). Teori yang digunakan merupakan analisis isi (content analysis) untuk membuat inferensi yang valid dari teks-teks yang relevan dengan pemikiran Abdul Karim al-Jili. Penelitian ini akan membahas: 1. Definisi identitas manusia dan insan kamil. 2. karakteristik identitas manusia dalam konsep insan kamil Abdul Karim al-Jili. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa definisi identitas manusia menurut Abdul Karim al-Jili merupakan keadaan ataupun ciri-ciri yang ada pada diri manusia berupa daya rohaniyah (metafisik) dan lahiriyah (fisikal) yang menguatkan kedudukan manusia sebagai khalifah Allah di muka Bumi. Adapun karakteristik dari identitas manusia dalam konsep insan kamil Abdul Karim al-Jili adalah bahwa al-Jili mendudukkan identitas manusia dalam kerangka konsep insan kamilnya, sehia al-Jili lebih menitikberatkanidentitas manusia pada aspek rohaniyah (metafisik) sekalipun dia tidak menafikan peran lahiriah atau jasmani (fisikal). Kemudian untuk mencapai tingkatan tajalli, dalam rangka pencapaian sebagai manusia yang sempurna, manusia harus mengamalkan nilai-nilai yang ada pada rukun Islam atau peribadatan secara baik dan sempurna baik lahir maupun batin. Dari segi lahir, manusia harus mengamalkan dengan petunjuk-petunjuk syariat. Sementara dari segi batin, manusia harus mampu untuk menghayati makna-makna yang tekandung dalam amalan-amalan dan ibadah yang dilakukan
Keywords
References
A. A. Wattimena, Reza. Tentang Manusia. Yogyakarta: Maharsa, 2016.
Abu al-Husain Ahmad bin Faris bin Zakariya. Mu’jam al-Maqayis fi al-Lughah. Beirut: Dar al-Fikr, 1994.
Aisyah. Manusia dalam Perspektif al-Qur’an. terj. Ali Zawawi. Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999.
Al-Ghazali. Minhaj Kaum ’Arifin: Apresiasi Sufistik untuk Para Salikin. terj. Masyhur Abadi dan Hasan Abrori. Surabaya: Pustaka Progresif, 2002.
Ali, Yunasril. Manusia Citra Ilahi: Pengembangan Konsep Insan Kamil Ibn Arabi Oleh al-Jîlî. Cet. 1. Jakarta: Paramadina, 1997.
Azmi, Mohamad Nursalim, dan Muhammad Zulkifli. “Manusia, Akal Dan Kebahagiaan (Studi Analisis Komparatif Antara Al-Qur’an Dengan Filsafat Islam).†Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan, vol.12, no. 2 (15 Desember 2018): 127–147.
Bagus, Loren. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002.
Chasanatin, Haiatin. “Psikologi dalam Perspektif al-Farabi dan Sigmund Freud.†Jurnal Tarbawiyah, vol.11, no. 02 (Juli 2014).
Eriyanto. Analisis Isi: Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Prenada Media, 2015.
H. Erikson, Erik. Identitas dan Siklus Hidup Manusia. terj. Agus Cremers. Jakarta: PT. Gramedia, 1989.
Hadi, P. Hardono. Jatidiri manusia : Berdasar Filsafat Organisme Whitehead. Yogyakarta: Kanisius, 1997.
Hasnawati. “Konsep Insan Kamil Menurut Pemikiran Abdul Karim Al-Jili.†Al-Qalb : Jurnal Psikologi Islam, vol.7, no. 2 (2016): 91–96.
Islamiyah. “Manusia Dalam Perspektif Al-Qur’an (Studi Terminologi al-Basyar, al-Insan Dan al-Nas).†Rusydiah: Jurnal Pemikiran Islam, vol.1, no. 1 (8 Juni 2020): 44–60.
Ismail Ahmad, La Ode, Muhammad Amri, dan Syamsul Qamar. Pemikiran Modern dalam Islam: Konsep, Tokoh, dan Organisasi. 1 ed. Makasar: Alauddin University Press, 2018.
al-Jaili, Syeikh Abdul Karim Ibnu Ibrahim. Insan Kamil: Ikthiar Memahami Kesejatian Manusia dengan Sang Khaliq Hingga Akhir Zaman. terj. Misbah El Majid. Surabaya: Pustaka Hikmah Perdana, 2006.
Jalil, Muhammad Hilmi. “Konsep Hati Menurut Al-Ghazali.†Reflektika, vol.11, no. 1 (1 Januari 2016): 59-71–71.
al-Jurjani, Ali bin Muhammad. al-Ta’rifat. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah, 1988.
Karim al-Jili, Abdul. al-Insan al-Kamil fi Ma’rifati al-‘Awakhir wa al-‘Awa’il. 2 ed., ed. Assem Ibrahim al-Kayyali. Lebanon: Dar al-Kotob al-Ilmiyah, 2016.
Khasinah, Siti. “Hakikat Manusia Menurut Pandangan Islam Dan Barat.†JURNAL ILMIAH DIDAKTIKA: Media Ilmiah Pendidikan dan Pengajaran, vol.13, no. 2 (1 Februari 2013). Diakses 14 Januari 2021. https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/didaktika/article/view/480.
Mahmud, Akilah. “Insan Kamil Perspektif Ibnu Arabi.†Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman, vol.9, no. 2 (2 September 2014): 33–45.
Massuhartono. “Konsep Kepribadian Menurut Al-Ghazali Dan Kontribusinya Dalam Proses Konseling.†Jurnal Al-Irsyad: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, vol.1, no. 2 (30 Desember 2019): 201–218.
Norris, Pippa, dan Ronald Inglehart. Sekularisasi Ditinjau Kembali (Agama dan Politik di Dunia Dewasa Ini). terj. A. Zaim Rofiqi. Jakarta: Pustaka Alvabet, 2009.
Poerwadarminta, W. J. S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1984.
Quraish Shihab, M. Wawasan Al-Qur’an Tafsir Maudu’i atas Berbagai Persoalan Umat. Bandung: Mizan, 1998.
Rodiah, Rodiah. “Insan Kamil Dalam Pemikiran Muhammad Nafis Al-Banjari Dan Abdush-Shamad Al-Falimbânî Dalam Kitab Ad-Durr An-Nafis Dan Siyar As-Sâlikîn (Sebuah Studi Perbandingan).†Jurnal Studia Insania, vol.3, no. 2 (31 Oktober 2015): 97–110.
Rusdin. “Insan Kamil dalam Perspektif Muhammad Iqbal.†vol.12, no. 2 (Desember 2016).
Saihu. “Konsep Manusia Dan Implementasinya Dalam Perumusan Tujuan Pendidikan Islam Menurut Murtadha Muthahhari.†Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam, vol.1, no. 2 (23 November 2019): 197–217.
Sumanto, Edi. “Esensi, Hakikat, Dan Eksistensi Manusia (Sebuah Kajian Filsafat Islam).†El-Afkar: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis, vol.8, no. 2 (22 Desember 2019): 60–69.
TPKP3B (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud dan Balai Pustaka, 1997.
Walgito, Bimo. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset, 2002.
Yasir Nasution, Muhammad. Manusia Menurut al-Ghazali. Jakarta: Rajawali, 1988.
Yusuf, Moh Asror. “Konsep Manusia Ideal Seyyed Hossein Nasr dan Relevansinya dengan Pengembangan Karakter Masyarakat Modern Indonesia.†Didaktika Religia, vol.4, no. 1 (13 April 2016): 135–158.
Mushaf Al-Azhar Al-Qur’an dan Terjemah. Bandung: Jabal, 2010.
DOI: 10.28944/el-waroqoh.v6i1.678
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.