DESAKRALISASI NILAI-NILAI QUR’ANI DALAM TRADISI TASYAKKUR KHATAMAN
Abstract
Prosesi acara tradisi tasyakkur khataman biasanya dilaksanakan di malam hari meskipun tak jarang di desa tertentu ada yang melaksanakannya di siang hari. Prosesi acara tasyakkuran ini diawali dengan pembacaan Juz ‘Amma pada Al-Qur’an secara keseluruhan sebagai simbolis dari pelaku khataman, dilanjutkan dengan festival iring-iringan yang diiringi oleh alunan gemuruh musik drumband (dahulu hadrah) dan digelar dalam bingkai acara yang cukup mewah dan meriah sebagai latar dari berlangsungnya kegiatan khataman Al-Qur’an. Pelaku khataman sendiri dalam hal ini berperan sebagai pimpinan dari iring-iringan tersebut dan diletakkan di atas punggung seekor kuda yang sudah dirias sedemikian rupa oleh panitia dengan riasan yang terbilang cukup mewah dan glamor bahkan cenderung berlebihan (mubazir).
Berdasarkan hal ini, peneliti kemudian merumuskan fokus penelitiannya ke dalam dua tujuan berikut; 1) mengetahui bagaimana praktik tradisi tasyakkur khataman di Desa Pragaan Daya dan Pragaan Laok dari masa ke masa, dan 2) Mengetahui bagaimana proses desakralisasi nilai-nilai Qur’ani dalam tradisi tasyakkur khataman masyarakat Desa Pragaan Daya dan Pragaan Laok. Dengan menggunkan metode penelitian studi kualitatif lapangan dan jenis pendekatan studi kasus. Sedangkan dalam pengumpulan datanya, peneliti menggunakan studi wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Setelah melewati proses penelitian, dihasilkan kesimpulan sebagai berikut; Pertama, Tradisi khataman sudah ada sejak lama, dan dilaksanakan secara periodik, periode tersebut dibagi ke dalam empat periode: a) Periode awal (Sekitar tahun 1972), b) Periode kedua (sekitar tahun 1989), c) Periode ketiga (sekitar tahun 1994), dan d) Periode keempat (1994 ke atas). Kedua, Desakralisasi nilai-nilai Qur’ani yang dinilai relevan dalam hal ini terbagi ke dalam lima wilayah; a) Desakralisasi Nilai Ukhuwah Islamiyah, b) Desakralisasi Nilai Keikhlasan, c) Desakralisasi Nilai Kesederhanaan, d) Desakralisasi Nilai Syukur, e) Desakralisasi Nilai Terhadap Penghormatan Syi’ar Agama.
Keywords
References
Amin, Samsul Munir. Ilmu Tasawuf. Jakarta: Amzah, 2017.
Anton, and Marwati. “Ungkapan Tradisional Dalam Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Bajo Di Pulau Balu Kabupaten Muna Barat,†15, 3 (Desember 2015).
Anwar, Rosihon. Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia, 2010.
As., Asmaran. Pengantar Studi Tasawuf. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.
At-Taftazani, Abu Al-Wafa’ Al-Ghanimi. Sufi Dari Zaman Ke Zaman. Bandung: Pustaka, 1985.
Bagus, Lorens. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pusataka Utama, 2005.
Departemen Pendidikan Nasional Pusat Bahasa. Ejaan Bahasa Madura Yang Disempurnakan. Balai Bahasa Surabaya, 2008.
Isa, Syaikh Abdul Qadir. Hakekat Tasawuf. Jakarta: Qisthi Press, 2005.
Jailani, Syekh ‘Abd al-Qadir. Jila’ al-Khatir (Wacana-Wacana Kekasih Allah). Bandung: Marja, 2009.
Jauhari, Muhammad Idris. Anak Muda Menjadi Sufi, Mengapa Tidak? Sumenep: Mutiara Press, 2003.
Kartanegara, Mulyadi. Menyelami Lubuk Tasawuf. Jakarta: Erlangga, 2006.
Khadziq. Islam Dan Budaya Lokal. Yogyakarta: Teras, 2009.
Mannan, Audah. “Esensi Tasawuf Akhlaki Di Era Modernisasi,†No. 1, Ta Vol. IV (Thn 2018).
Moeleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda karya, 2017.
Moelong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remja Rosda Karya, 2013.
Mz, Labib. Memahami Ajaran Tashowuf. Surabaya: Tiga Dua, 2000.
Nasr, Sayyed Hussein. Tasawuf Dulu Dan Sekarang. Jakarta: Pustaka Firdaus, 1984.
Nasution, Bangun, and Hanum Siregar. Akhlak Tasawuf. Jakarta: Rajawali Press, 2013.
Nata, Abuddin. Akhlak Tasawuf Dan Karakter Mulia. Jakarta: Rajawali Press, 2015.
Ni’am, Syamsun. Tasawuf Studies. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014.
Poerwadarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1984.
Rifai, Mien Ahmad. Manusia Madura. Yogyakarta: Pilar Media, 2007.
Rusli, Mohammad. Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif. Sumenep: Pramadina, 2013.
Shihab, Alwi. IslÄm á¹¢ufistik. Bandung: Mizan, 2001.
Solihin, M., and Rohison Anwar. Ilmu Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia, 2008.
Suhrawardi, Syaikh Syihabuddin Umar. ‘Awarif Al-Ma’Arif. Bandung: Pustaka Hidayah, 1998.
Syukur, Amin. Tasawuf Kontekstual Solusi Problem Manusia Modern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014.
Syukur, M. Amin, and Masyharuddin. Intelektualisme Tasawuf. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002.
Tarigan, Mardinal. “Nilai-Nilai Sufistik SyÄir-SyÄir Hamzah Fansuri (Analisis Tematik Kitab AsrÄrul „Ārifá¿‘n,.†Desertasi, Universitas IslÄm Negeri Sumatera Utara, 2016.
Thohir, Mudjahirin. Orang Islam Jawa Pesisiran. Semarang: Fasindo Press, 2006.
Tim UIN Syarif Hidayatulah. Ensiklopedi Tasawuf. Bandung: Angkasa, 2008.
Toha, Chabib. Kapita Selekta Pendidikan IslÄm. Yogyakarta: Mitra Pustaka, 1996.
Ulandari, Anggi. “Nilai-Nilai Sufistik Dalam Buku Success Protocol Karya Ippho Santosa.†UIN Raden Intan Lampung, 2017.
Amin, Samsul Munir. Ilmu Tasawuf. Jakarta: Amzah, 2017.
Anton, and Marwati. “Ungkapan Tradisional Dalam Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Bajo Di Pulau Balu Kabupaten Muna Barat,†15, 3 (Desember 2015).
Anwar, Rosihon. Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia, 2010.
As., Asmaran. Pengantar Studi Tasawuf. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.
At-Taftazani, Abu Al-Wafa’ Al-Ghanimi. Sufi Dari Zaman Ke Zaman. Bandung: Pustaka, 1985.
Bagus, Lorens. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pusataka Utama, 2005.
Dokumen, Kitab Sabellesen ditulis tangan oleh K. Fadhol Pengasuh P.P. Miftahul Qulub Polagan, 1988
DOI: 10.28944/el-waroqoh.v5i2.961
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.