STUDI TENTANG ISLAMIC VALUES DALAM TRADISI BUDAYA PETIK LAUT TERHADAP KEBERAGAMAAN MASYARAKAT PESISIR AENG PANAS TAHUN 2017/2018

Fi Isyatir Rodhiyah

Abstract


Pada hakikatnya petik laut tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan nelayan. Seperti halnya petik laut yang dilaksanakan oleh masyarakat pesisir Aeng Panas memiliki arti penting bagi kehidupan mereka khususnya nelayan. Sehingga membentuk sebuah sikap keberagamaan masyarakat dengan mempercayai keberadaan roh yang tertuang dalam suatu tradisi budaya. Kebiasaan sebagian masyarakat nelayan Aeng Panas melakukan selamatan untuk menghormati keberadaan roh penjaga sampan. Sehingga kemudian tokoh masyarakat setempat merasa memiliki kewajiban untuk menyampaikan kebenaran dengan merangkul para pelaku dan penikmat petik laut dengan memasukkan nilai-nilai keislaman di dalam rangkaian acaranya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui nilai-nilai Islam yang terdapat dalam petik laut, dan bagaimana petik laut dapat membentuk keberagamaan masyarakat pesisir desa Aeng Panas tahun 2017/2018. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis fenomenologi. Kata-kata, tindakan serta data tertulis dilapangan akan dikumpulkan dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi yang semuanya dimasukkan dalam catatan lapangan. Kemudian dilakukan analisis data tentang petik laut ini melalui reduksi, kategorisasi, sintesisasi dan penyusunan hipotesis kerja terkait fokus penelitian. Diperoleh kesimpulan bahwa adanya nilai-nilai keislaman dalam petik laut sehingga membentuk sebuah sikap keberagamaan masyarakat pesisir Aeng Panas tahun 2017/2018.

 

 

Kata kunci: Nilai-nilai Islam, Petik Laut, Keberagamaan dan Masyarakat


References


DAFTAR RUJUKAN

Byrne, Rhonda. The secret- Rahasia Versi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia. 2008.

Dialektika Agama dan Budaya. Jurnal Pilosopicha et Teologica. Vol.08. 2008.

Fathony, Budi. Pola Permukiman Masyarakat Madura di Pegunungan Buring. Malang: Intimedia. 2009.

Gazali, Adeng Muchta. Atropologi Agama. Bandung: Alfabeta. 2011.

Hasanah, Nurul, Adi Setijowati, dan Maimunah. Warna Lokal Madura dalam Sajak D. Zawawi Imron. Surabaya: Robbani. 2010.

Kaelan. Metode Penelitian Agama Kualitatif Interdisipliner. Yogyakarta: Paradigma. 2010.

Khoiruddin, Moh. Tradisi Selametan Kematiandalam Tijauan Hukum Islam dan Budaya. Jurnal Penelitian Keislaman. Vol. 11. 2015.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2011.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2009.

Nasir, Moh. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. 2013.

Rusli, Mohammad dan Hisyam El-Qadarie. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuntitatif. Prenduan: Paramadani. 2013.

Sadik, A. Sulaiman. Memahami Jati Diri Madura dan Kearifan Lokal Madura. Jawa Timur. 2014

Setiawati, Eni. “Komodifikasi Ritual Sedakah Laut Komunitas Nelayan Pantai Gesing Padukuhan Bolang, Girikarto, Panggang, Gunung Kidul (Skipsi Sarjana, Fakultas Ushuludin Studi Agama Pemikiran Islam, Universitas Islam Negri Sunan Kali Jaga) Yogyakarta: 2013.

Soegiyono. Kepercayaan, Magi, dan Tradisi dalam Masyarakat Madura. Jember: Tapal Kuda. 2003.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2015.

Sunyoto, Agus. Atlas Wali Songo. Depok: Iiman. 2012

Sutardi, Tedi. Antropologi.Mengungkap Keragaman Budaya. Bandung: PT. Setia Purna Inves. 2007.


Full Text: PDF

DOI: 10.28944/bayanlin-naas.v5i2.539

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Bayan lin-Naas : Jurnal Dakwah Islam