KONSTRUKSI SOSIAL PADA MASYARAKAT PRO DAN KONTRA FENOMENA CHILDFREE DI KOTA MEDAN.

Rahman Malik, Panondang Evelyn Magdalena, Achmad Hidir, Rahma Hayati Harahap

Abstract


ABSTRAK

Fenomena chlidfree akhir-akhir ini menjadi perbincangan masyarakat luas terkait dengan kontroversi kehadirannya. Beragam tanggapan baik pro maupun kontra mewarnai fenomena childfree. Fenomena chlidfree cepat merambah kedalam masyarakat akibat pemberitaan media yang masif. Melihat fenomena tersebut menjadi menarik melihat respon masyarakat perkotaan terutama di Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara sebagai barometer pusat keramaian di Kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman yang lebih tentang fenomena childfree, membahas terkait pengalaman pasangan yang memilih untuk hidup tanpa anak, dan bagaimana konsep childfree  jika ditinjau dalam pandangan sosiologis. Penelitian ini penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data yaitu dilakuan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa terjadi pro dan kontra dari konstruksi sosial yang terbentuk di masyarakat Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan mengenai hadirnya fenomena chlidfree di masyarakat perkotaan. Masyarakat yang mendukung (pro) chlidfree  karena adanya dorongan dari segi sosial, pribadi dan ekonomi seperti 1) dukungan sosial yang positif dari keluarga, 2) dukungan pribadi yakni ingin lebih bebas dan santai dalam menjalani hidup, 3) dorongan ekonomi karena merasa belum siap untuk memiliki anak dan berfokus pada karir dan ekonomi yang dibutuhkan untuk kehidupan jangka panjang. Sedangkan masyarakat yang menolak (kontra) chlidfree beranggap bahwa 1) chlidfree cenderung akan menjadikan seseorang bersifat egois dan individualistik, 2) Memilih childfree berarti ada ketidaksesuaian dengan pasangan tersebut karena dianggap tidak sesuai dengan konsturksi sosial dan habitualisasi yang sudah terbentuk di masyarakat Indonesia saat ini.

Kata Kunci: Childfree, Konstruksi sosial, Masyarakat Perkotaan

ABSTRACT

The childfree phenomenon has recently become a public conservation related to the controversy of its presence. Various responses both pro and con colour the childfree phenomenon. The childfree phenomenon quickly penetrated into society due to massive media coverage. Seeing this phenomenon, it is interisting to see the response of urban communities, especially in Medan Petisah District, Medan City, North Sumatra Province as a barometer ot the crowd center in Medan City. This research aims to find out more about the childfree phenomenon, discuss the experiences of couples who choose to live without children, and how the concept of childfree when viewed in a sociological view. This research is qualitative research with a phenomenological approach. Data collection techniques are carried out by means of observation, interviews and documentation. The results of this study state that there are pros and cons of social construction formed in the community of Medan Petisah District, Medan City regarding the presence of the childfree phenomenon in urban communities. People who support (pro) childfree because of the encouragement from social, personal and economic aspects such us 1) positive social support from family, 2) personal support, namely wanting to be more free and relaxed in living life, 3) economic encouragement because they feel they are not ready to have children and focus on careers and the economy needed for long-term life. Meanwhile, people who reject (contra) childfree think that 1) childfree tends to make a person selfish and individualistic, 2) choosing childfree means that there is a discrepancy with the couple because it is considered not in accordance with the social construction and habitualization that has been formed in Indonesian society today.

Keywords: Childfree, Social construction, Urban communities


Keywords


Childfree, Social Construction, Urban Communities

References


Basrowi dan Sudikin. (2002). Metode Penelitian Perspektif Mikro: Grounded theory, Fenomenologi, Etnometodelogi, Etnografi, Dramaturgi, Interaksi Simbolik, Hermeneutik, Konstruksi Sosial, Analisis Wacana dan Metodelogi Refleksi. Surabaya: Insan Cendekia.

Bicharova,M., Lebedeva, I., & Karabushcheko, P. (2015). Russian Childfree Community: Reality and Illusions. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 214, 925-932. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.11.674

Creswell, J. W. (2014). Research Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Nugrahaningtyas, R.W. (2014). Hubungan antara Pengguna Kontrasepsi Hormonal dan Obesitas dalam Kejadian Kanker Leher Rahim di RSUD Kabupaten Sidoarjo. [Naskah Publikasi]. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.


Full Text: PDF

DOI: 10.28944/hudanlinnaas.v4i2.1307

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.