PENGARUH KONSELING TEMAN SEBAYA TERHADAP HOPELESSNESS SANTRIWATI REMAJA AWAL
Abstract
Penelitian ini membahas tentang Hopelessness atau keputusasaan yang dialami oleh santriwati remaja awal yang perlu mendapat penanganan, karena hopelessness yang dialami santriwati membuat mereka mengalami gangguan tidur, hilangnya rasa percaya diri dan nantinya akan mengganggu performa fungsi psikologis yang akan menghambat aktivitas sehari hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konseling teman sebaya terhadap hopelessness santriwati remaja awal di Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif jenis pre-experimental, dengan desain One Group Pretest and Posttest Design. Teknik penentuan subjek menggunakan random purposive sampling berjumlah 39 subjek. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner/angket, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan uji-t dengan bantuan program SPSS versi 22. Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Sukoharjo.Hasil uji hipotesis diketahui nilai sig. (2-tailed) adalah 0,006. Jika 0,006 < 0,05 maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa konseling teman sebaya berpengaruh terhadap hopelessness santriwati remaja awal di Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Sukoharjo.
Keywords
References
Abramson, L. Y., & Metalsky, G. I. (1989). Hopeless Depression: A Theory-Based Subtype Of Depression. Psychological Review, 96(2), 358–372.
Akbar, A. A., Zuleyka, A., Hanum, N. C., Sari, Y. N., & Bhakti, C. P. (2022). KONSELING SEBAYA SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH BAGI SISWA INTROVERTED. Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia, 8(2).
Baran, M., Baran, M., & Maskan, A. (2015). A Study On Adolescent Students’ Levels Of Hopelessness, Loneliness And Self-Esteem: A Sample From Turkey. Mediterranean Journal Of Social Sciences, 6(2), 341–353. Https://Www.Mcser.Org/Journal/Index.Php/Mjss/Article/View/5905
Bolland, J. M., Mccallum, D. M., Lian, B., Bailey, C. J., & Rowan, P. (2001). Hopelessness And Violence Among Inner-City Youths. Maternal And Child Health Journal, 5(4), 237–244.
Dumas, T. M., Ellis, W. E., & Wolfe, D. A. (2012). Identity Development As A Buffer Of Adolescent Risk Behaviors In The Context Of Peer Group Pressure And Control. Journal Of Adolescence, 917–927.
Gloria. (2022). Hasil Survei I-NAMHS: Satu Dari Tiga Remaja Indonesia Memiliki Masalah Kesehatan Mental. Https://Www.Ugm.Ac.Id/Id/Berita/23086-Hasil-Survei-I-Namhs-Satu-Dari- Tiga-Remaja-Indonesia-Memiliki-Masalah-Kesehatan-Mental.
Hadi, I., Fitriwijiati, Devianty, R., & Rosyanti, L. (2017). GANGGUAN DEPRESI MAYOR (MAYOR DEPRESSIVE DISORDER) MINI REVIEW. 9(1).
Https://Core.Ac.Uk/Download/Pdf/288102615.Pdf
Hendrik, H., & Elmansyah, T. (2018). Meningkatkan Keterampilan Interpersonal Melalui Konseling Teman Sebaya Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Segedong. JBKI (Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia), 3(1), 22. Https://Doi.Org/10.26737/Jbki.V3i1.531
Kiuru, N. (2008). The Role Of Adolescents Peer Groups In The School Context. In Jyvaskyla Studies In Education, Psychology, Adn Social Research.
Lai Kwok, S., & Shek, D. (2010). Hopelessness, Parent-Adolescent Communication, And Suicidal Ideation Among Chinese Adolescents In Hong Kong.
Rohayati, I. (2011). Program Bimbingan Teman Sebaya Untuk Meningkatkan Percaya Diri Siswa. Pendidikan, Edisi Khus(2), 154–163. Http://Jurnal.Upi.Edu/File/36-ICEU_ROHAYATI.Pdf
Susanto, A. A. V., & Aman. (2016). PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, PERGAULAN TEMAN SEBAYA, MEDIA TELEVISI TERHADAP KARAKTER SISWA SMP. Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS, 105–111.
Suwarjo. (2008). Konseling Teman Sebaya Untuk Peningkatan Resiliensi Remaja (Pemanfaatan Interaksi Remaja Dalam Layanan Bimbingan Dan Konseling Di SLTP Dan SLTA). Makalah. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Tang, J., Yang, W., Ahmed, N. I., Ma, Y., Liu, H.-Y., Wang, J.-J., Wang, P.-X., Du, Y.-K., & Yu,Y.-Z. (2016). Stressful Life Events As A Predictor For Nonsuicidal Self-Injury In Southern Chinese Adolescence. 95(9).
Wahdi, A. E. (2022). Riset: Sebanyak 2,45 Juta Remaja Di Indonesia Tergolong Sebagai Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Https://Theconversation.Com. Https://Theconversation.Com/Riset-Sebanyak-2-45-Juta-Remaja-Di-Indonesia-Tergolong- Sebagai-Orang-Dengan-Gangguan-Jiwa-Odgj-191960.
DOI: 10.28944/hudanlinnaas.v4i1.999
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.