PUISI DALAM PERSPEKTIF HADIS NABI (Kajian Hadis Kontradiksi)

Abdul Muiz

Abstract


Perkembangan puisi dari zaman ke zaman terus berkembang sejak zaman Jahiliyah sampai sekarang dengan corak dan macamnya, bukan hanya di negeri Arab saja tapi diseluruh negara di dunia ini mengenal akan puisi dengan berbagai macam ragam dan bahasa. Di indonesia misalnnya, ada puisi perjuangan, puisi sejarah, puisi pendidikan, puisi romantis, bahkan tentang pusi percintaan yang marak dilantunkan dalam lagu- lagu, baik lagu-lagu pop, dangdut, keroncong, kasidah, nashid-nashid islami ataupun lainnya. Kalaulah tentang musik sudah banyak dibahas tentang hukumnya, adapun puisi yang masih ada kaitannya belum banyak penulis temukan pembahasannya, maka dalam hal ini penulis mencoba mengkaji tentang puisi menurut pandangan hadis Nabi.
Dari hadis-hadis tentang puisi yang penulis dapatkan dapat disimpulkan, bahwa teks hadis yang makna zahirnya bertentangan bisa dikompromikan dengan metode al-jam’u wa al-taufÄ«q sehingga penulis katakan bahwa puisi dilarang jika mengandung hal-hal berikut : menyalahi aturan-aturan syariat, merendahkan martabat manusia secara umum dan kaum muslimin secara khusus, puisi yang sangat menyibukkan melebihi kesibukan dalam membaca al-Qur’an dan beribadah kepada AllÄh.
Adapun puisi dibolehkan adalah sebagai berikut : disusun dengan tidak mengenyampingkan ibadah kepada Allah, dengan tujuan untuk menyadarkan manusia dari keterpurukan mereka, membangkitkan semangat kaum muslimin dan melemahkan semangat kaum kafir, sesuai dengan al-Qur’an dan Sunnah

References


AsqalÄny, Ahmad bin ‘Ali bin Hajar. Fath al-BÄry, Arab Saudi: DÄr al-SalÄm, 1421 H / 2000 M.

---------- TahdhÄ«b al-TahdhÄ«b, BeirÅ«t: DÄr al-Fikr, 1984.

Bagdady, Khatib (393-463H). KifÄyah fi Ilmi al-RiwÄyah, Madinah : Maktabah al-Ilmiyah, Tt.

BukhÄry, Muhammad bin Ismail. al-JÄmi’ al- á¹¢aḥīḥ ; Kitab al-Manaqib, Beirut: DÄr al-YamÄmah, 1407 H / 1987 M.

Bukhary. á¹¢ahÄ«h al-BukhÄry, BeirÅ«t : DÄr Ibnu KathÄ«r, 1987.

Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Surabaya: Kashiko, 2006.

HakÄ«m 321-405. al-MustadrÄk, BeirÅ«t : DÄr al-Kutub aI-Ilmiyah, 1990.

Ibn Jama’ah(639-733). al-Minhal al-RÄwiy, Damaskus : DÄr al-Fikr cet.II, 1406 H.

Ibnu Hajar. Fath al-BÄriy, BeirÅ«t : DÄr Ma’rifah, 1379.

Ibnu Hajar. Nukhbah al-Fikr, (BeirÅ«t : DÄr al-Ihya li-TurÄth al-‘Arabiy, Tt.

Ibnu Hibban, S{ahÄ«h Ibnu Hibban jilid IV , BeirÅ«t : Muassasah al-RisÄlah, 1993.

Ibnu MÄjah, Muhammad bin Yazid AbÅ« Abdillah al-Qazwainy.Sunan Ibnu MÄjah, BeirÅ«t: DÄr al-Fikr, T.Th.

Ibnu Qutaibah. Ta’wÄ«l Mukhtalaf al-HadÄ«th, BeirÅ«t : DÄr al-Jil, 1972.

Ibnu Rushd. Bidayah al-Mujtahid, BeirÅ«t : DÄr al- Fikr, Tt.

Ibnu S{alÄh. UlÅ«m al-HadÄ«th. MadÄ«nah : Maktabah al-IslÄmiyah, 1971.

Ismail, M. Syuhudi. Metodologi Penelitian Hadis Nabi. Jakarta : Bulan Bintang, 2007

Juned, Danial. Ilmu Hadis; Paradigma Baru dan Rekonstruksi Ilmu Hadis. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010.

Khatib al-Bagdadi(393-463H), al-Kifayah fi al-Ilm al-Riwayah, (Madīnah : Maktabah al-‘Ilmiyah, Tt.).

Khatib, Muhammad Ajaj. Uṣūlu al- ḤadÄ«th UlÅ«muhu wa MusthalÄ á¸¥ uh, Beirut: DÄr al-Fikr, 1989.

Lubis, M. Solly. Filsafat Ilmu dan penelitian, Bandung : Mandar Maju, 1994.

MahmÅ«d al-Ṭaḥḥan, Uṣūl al-TakhrÄ«j wa DirÄsÄt al-AsÄnÄ«d. Ḥ alb :al-Matba’ah al Arabiyyah, 1978.

MahmÅ«d Ṭ ahhÄn, TaisÄ«r Mus á¹­ alah al-HadÄ«th (BeirÅ«t : DÄr al-ThaqÄfah al-IslÄmiyah, Tt).

Mahmud al- Ṭ ahhan, Taisir Mu ṣṭ alah al-HadÄ«t( Mesir : DÄr al-TurÄth al-‘Araby,1981).

Majid Khon, Abdul. Ulumu al-Hadith. Jakarta : Amzah Press, 2010

Muhdi, Abdul. Turuq Takhrij Hadith Rasulillah, Kairo : DÄr al-I’tishÄm, 1987

Muslim al-Qushairy, Muslim bin Hajjaj. á¹¢aḥīḥ al-JÄmi’, BeirÅ«t: DÄr Ihya al-TurÄth, 1402

NasÄÄ«, Ahmad bin Shu’aib Abu Abdurrahman. al-MujtabÄ (Sunan al-Nasa’i), Makatabah al-Ma á¹­ bu’ah al-Islamiyah, 1406 H / 1986 M.

Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.

Ngajis, Mohammad. “Konsep Pengobatan Hati Pada Sha’ir Tombo Ati dalam Perspektif Pendidikanâ€Skripsi, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2009.

S{an’Äni, TawdÄ«h al-AfkÄr, (MadÄ«nah al-Muanawwarah : al-Maktabah al-Salafiyah, Tt.).

S{an’Äni. Tawdihu al-AfkÄr, BeirÅ«t : DÄr al-Fikr, 1989.

ShÄfi’i, al-RisalÄh (BeirÅ«t : Maktabah al-Ilmiyah, Tt.).

ShÄfi’i, Al-Um juz 7, (Kairo : al-Maktabah al-Qayyimah, 1989 )

Shafi’i, Ikhtilaf al-HadÄ«th, (BeirÅ«t : Muassasah al-Kutub al-ThaqÄfiyah, 1987).

ShawkÄni, Nail al-AutÄr ( BeirÅ«t : DÄr al-Jail, 1973 ).

SijistÄny, Sulaiman bin al-Ash’ats AbÅ« Dawd.Sunan AbÅ« Dawd, BeirÅ«t: DÄr al-Kutub al-Ilmiyah, 1423H/2002M.

Sjamsuddin, Helius. Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Ombak, 2007.

Soetandyo, Hukum Paradigma, Metode dan Dinamika Masalahnya, Jakarta:ELSAM-HUMA, 2002.

Sulaiman PL , Muhammad Noor. Antologi Ilmu Hadis. Jakarta: GP. Press, 2009

Suryadi. Metodologi Penelitian Hadis. Yogyakarta : TH. Press, 2009

Susanto, Otje Salman, Anton F. Teori Hukum, Bandung : Refika Aditama, 2007.

SuyutÄ«, TadrÄ«b al-RÄwy, ( Beirut : Dar Fikr, 2000 ).

TahawÅ«ny, QawÄ’id fi ‘UlÅ«mil HadÄ«th ( Beirut : Ma á¹­ ba’ah al-Islamiyah,1972).

Tahhan, Mahmud. Taisīr Mustalah Hadīth. Bairut :Dar Al-Qur’an Karim, 1979

Tirmidhy, AbÅ« Isa Muhammad bin Īsa al-Tirmidhy. Sunan al-Tirmidhy, BeirÅ«t DÄr Ihya al-Turath al-Araby, 1402H.

Yusuf Qardhawi, Kayfa Nata’Ämal ma’a al-Sunnah al-Nabawiyah, 1981).

Yusuf, Muhammad. Aplikasi Metode Tematik dalam Studi Hadis. Yogyakarta : Teras, 2009.

Zahrah, Abu. al-HadÄ«th wa al-MuhaddithÄ«n , BeirÅ«t : DÄr al-Kutub al-‘Araby,1984.


Full Text: PDF

DOI: 10.28944/reflektika.v11i2.31

Refbacks

  • There are currently no refbacks.