HAKIKAT KEPRIBADIAN MUSLIM, SERI PEMAHAMAN JIWA TERHADAP KONSEP INSAN KAMIL

Rusdiana Navlia Khulaisie

Abstract


Pada dasarnya kepribadian bukan terjadi secara serta merta akan tetapi terbentuk melalui proses kehidupan yang panjang, adapun sasarang yang dituju dalam pembentukan kepribadian ini adalah kepribadian yang memiliki akhlak mulia. Tingkat kemuliaan akhlak erat kaitannya dengan tingkat keimanan. Sebab Nabi Muhammad S.A.W mengemukakan bahwa “orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang mukmin yang paling baik akhlaknyaâ€. Al-Qur’Än dan Sunnah merupakan dua pusaka Rasulullah saw yang harus selalu dirujuk oleh setiap muslim dalam segala aspek kehidupan, satu dari sekian aspek kehidupan yang amat penting adalah pembentukan dan pengembangan peribadi muslim.

Peribadi muslim yang dikehendaki oleh Al-Qur’Än dan sunnah adalah pribadi yang shaleh, peribadi yang sikap, ucapan dan tindakannya terwarnai oleh nilai-nilai yang datang dari Allah Swt. Beberapa hal penting lainnya juga dibahas dalam penulisan ini, terkait dengan optimalisasi penerapan konsep insan kamil dalam kehidupan sehari-hari.

References


Ahyadi, Abdul Aziz. 1995. Psikologi Agama. Bandung: Sinar Baru Al-gensindo Fachri, Saeful. 10 MUWASHOFAT (KEPRIBADIAN) MUSLIM “hasan al-bannaâ€. Di akses pada Tanggal 07 April 2016 dalam http://efrikoseptananda.

blogspot.com/10-kepribadian-muslim.html.

Jalaluddin. 2001. Teologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grasindo Persada

Mujib, Abdul. 2006. Kepribadian dalam Psikologi Islam. Jakarta: PT. Raja Grasindo Persada

Said, Usman dan Jalaluddin. 1994. Filsafat Pendidikan Agama Islam (konsep dan Perkembangan Pemikirannya). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Zuhairini et.al. 1992. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Akasara


Full Text: PDF

DOI: 10.28944/reflektika.v11i1.36

Refbacks

  • There are currently no refbacks.